Senin, 27 Juli 2009

CATATAN MASA BAKTI KEPALA SMA PKP JIS 2009

CATATAN MASA BAKTI
KEPALA SMA PKP JAKARTA ISLAMIC SCHOOL
PERIODE 2006 - 2009



SMA PKP JAKARTA ISLMAIC SCHOOL
Jl. Raya PKP, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur 13720
Telepon (021) 8720627
2009


PENGANTAR

Pengurus PKP Jakarta Islamic School sejak 2009 telah mencanangkan program Rintisan Sekolah Standar Nasional (SSN)/Sekolah Kategori Mandiri (SKM) untuk seluruh unit satuan pendidikan sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Program tersebut merupakan komitmen Pengurus dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di unit satuan pendidikan PKP Jakarta Islamic School agar memenuhi standar nasional pendidikan.
Sesuai rekomendasi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tahun 2008, SMA PKP Jakarta Islamic School telah melaksanakan Rintisan Sekolah Standar Nasional. Perencanaan dan sosialisasi program SSN kepada peserta didik, orang tua, komite sekolah dan masyarakat telah dilaksanakan dengan arahan dan bimbingan Pengurus dan juga Bidang Pendidikan PKP.
Selanjutnya, untuk lebih meningkatkan komitmen pencapaian program rintisan SSN ini, maka Pengurus meminta Kepala SMA, SMK 1 dan SMK 2 yang memasuki tahun terakhir periode masa baktinya untuk menyususun paparan tentang Strategi Penerapan 8 Standar Pendidikan Menuju Sekolah Standar Nasional. Paparan tentang SSN ini meliputi : pengantar, kondisi yang ada, strategi pencapaian dan penutup.
Kepada segenap Pimpinan Yayasan, Kepala Bidang Pendidikan beserta staf, para wakil kepala sekolah, guru, karyawan, komite dan peserta didik beserta orang tua mereka, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus tulusnya.
Mudah-mudahan paparan yang telah penulis persiapkan ini bermanfaat bagi pelaksanaan program SSN di lingkungan unit satuan pendidikan PKP Jakarta Islamic School.

Jakarta, 25 Juni 2009
Penyusun,


Drs. Tongato, M.Si.

BAB I
KONDISI IDEAL

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat pada era globalisasi ini menuntut peningkatan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas. Secara kuantitatif perkembangan pendidikan PKP Jakarta Islamic School selama ini cukup menggembirakan. Namun, harus disadari bahwa secara kualitatif masih belum memenuhi idealitas dan harapan dalam memasuki era globalisasi sekarang ini.
Sebagaimana kita ketahui, penyelenggaraan pendidikan saat ini harus membekali peserta didik dengan berbagai kecakapan hidup (life skill/life competency) yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan peserta didik. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan harus mengacu kepada empat pilar belajar, yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be).
Seiring dengan telah dicanangkannya “Penataan dan Pembangunan Kembali Kampus” oleh Gubernur DKI Jakarta tahun 2005 yang disertai harapan agar Kampus PKP Jakarta Islamic School menjadi salah satu model pendidikan bernafaskan Islam yang dapat dibanggakan, maka diperlukan pemikiran yang mengarah kepada paradigma baru dalam pengelolaan pendidikan di Kampus PKP Jakarta Islamic School.
Dalam kaitan ini, SMA PKP Jakarta Islamic School memiliki peran dan tanggung jawab terhadap peningkatan kualitas pelayanan pendidikan sehingga out put yang dihasilkan mampu berprestasi, berkreasi, berakhlak mulia dan mampu melanjutkan pendidikan tinggi berkualitas. Motto cerdas, takwa dan berbudaya harus melekat dalam diri setiap lulusan SMA PKP Jakarta Islamic School.
Salah satu tahapan upaya merealisasikan peran dan tanggung jawab tersebut, adalah kewajiban untuk menjadikan SMA PKP Jakarta Islamic School menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN), dan untuk kemudian menjadi Sekolah Bertaraf Internaional (SBI).
Merujuk pada ketentuan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, SSN merupakan sekolah yang telah memenuhi atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Mengingat hal tersebut maka perlu penyusunan Strategi Penerapan 8 Standar Pendidikan Menuju Sekolah Standar Nasional pada SMA PKP Jakarta Islamic School. Delapan standar pendidikan yang dimaksud meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Berikut pengertian 8 standar tersebut adalah :
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan.
Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil belajar peserta didik.

BAB II
KONDISI YANG ADA

Guna melihat kondisi penyelenggaraan pendidikan yang ada di SMA PKP Jakarta Islamic School selama ini, maka akan ditelaah dengan perangkat analisis Strengthness, Weakness, Oportunity, dan Threat (SWOT), sebagai berikut :

STRENGTHENESS
Ø Lebih dari 95% guru berpendidikan sarjana
Ø Lebih dari 80% guru berpengalaman mengajar lebih dari 4 tahun
Ø Seratus persen guru berlatar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya
Ø Semua guru telah mengikuti program peningkatan profesi IHT, seminar, pelatihan dan pendidikan serta melalui kegiatan MGMP
Ø Telah terakreditasi A
Ø Sejak 2008/2009 menjadi Rintisan Sekolah Kategori Mandiri/Sekolah Standar Nasional (RSKM/SSN)


WEAKNES
Ø Sistem penggajian yang masih konvensional dalam implementasinya
Ø Sekitar 10% guru dan karyawan memiliki motivasi rendah dalam kinerjanya
Ø Kualitas input peserta didik dari segi NUN masih di bawah sekolah negeri
Ø Belum memiliki mekanisme seleksi guru
Ø Belum memiliki mekanisme fit & proper test berjenjang/periodik bagi guru & karyawan
Ø Belum memiliki guru BK/BP dan tenaga laboranyang sesuai dalam bidang studi dan sesuai dengan rasio kebutuhan
Ø Guru bersertifikasi baru 20 %
Ø Motivasi belajar siswa sebagian masih rendah

OPORTUNITY
Ø Ada 3 guru yang bergelar magister
Ø Ada 3 guru yang berprestasi
Ø Ada kemitraan/sister school
Ø Dukungan orang tua/komite sekolah kooperatif
Ø Dukungan pemerintah daerah cukup besar secara finansial
Ø Sarana dan prasarana sekolah memadai
Ø Rerata input peserta didik mulai berasal dari kalangan terdidik

THREAT
Ø Berada pada satu wilayah berdekatan dengan 4 sekolah negeri dan swasta


BAB III
STRATEGI PENCAPAIAN

Strategi pencapaian penerapan 8 standar pendidikan menuju SSN meliputi beberapa tahap, yaitu :
A. Tahap Pesiapan
Pada tahap ini sekolah membentuk tim untuk mempelajari perangkat/dokumen pendukung pelaksanaan model rintisan SSN Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, meliputi : konsep SSN, program implementasi rintisan SSN, panduan verifikasi profil SMA PKP Jakarta Islamic School, panduan penyusunan program kerja sekolah pelaksana rintisan SSN, panduan dan instrumen supervisi dan evaluasi keterlaksanaan program rintisan SSN.
Setelah perangkat/dokumen tersebut dipahami tim, langkah berikutnya adalah mengadakan sosialisasi program SSN kepada civitas sekolah dan stakeholder yang ada. Hal ini guna menyatukan persepsi, langkah dan energi dalam implementasi pelaksanaan program.
Hal penting lainnya dalam tahap ini adalah melatih tim evaluasi sekolah dan menentukan fokus pada aspek yang akan dievaluasi berikut indikatornya.

B. Tahap Program Rintisan SSN
Pada tahap ini, SMA PKP Jakarta Islamic School memulai program rintisan SSN dengan pokok-pokok kegiatan yang meliputi :
Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang SSN dari berbagai sumber.
Mengolah informasi yang didapat dan mendeskripsikannya.
Menyusun program pencapaian sekolah standar nasional jangka menengah (3 tahun) yang dioperasionalkan dalam program tahunan.
Melaksanakan program sesuai dengan target dan waktu yang telah ditetapkan.
Proaktif mengembangkan diri dengan menggerakkan dan mendayagunakan potensi sumber daya internal dan eksternal sekolah.
Secara bertahap melaksanakan moving class, team teaching dan Sistem Kredit Semester.

C. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Melakukan evaluasi internal terhadap tingkat keterlaksanaan program rintisan SSN.
Menyusun skala prioritas berikutnya.
Menetapkan sasaran dan target sekolah.
Melakukan tindak lanjut atas hasil evaluasi internal, skala prioritas dan sasaran serta target berikutnya untuk mencapai SSN.

Untuk menjamin ketercapain tahap penerapan depalan standar pendidikan menuju SSN maka sekolah perlu mengaplikasikan 4 teknik sebagai berikut :
School Review
Suatu proses evaluasi untuk melihat efektifitas sekolah dan mutu lulusan dengan meilbatkan orang tua, komite dan ahli pendidikan. Kegiatan ini penting untuk mengetahui pencapain sekolah apakah sudah sesuai dengan harapan orang tua dan peserta didik; faktor apa yang mendukung dan faktor apa yang menghambat pencapain program. School Review ini akan menghasilkan rumusan tentang kelemahan dan kelebihan sekolah dan juga rekomendasi untuk pengembangan program tahun mendatang.
Benchmarking
Suatu kegiatan untuk menetapkan standard an target yang akan dicapai dalam periode tertentu. Kegiatan ini berguna dalam menjawab pertanyaan : seberapa baik kondisi sekolah, harus menjadi seberapa baik, dan bagaimana cara untuk mencapainya.
Langkah-langkah yang dilaksanakan adalah tentukan fokus, aspek/variabel atau indikator, standar, dan pembandingan standar dengan kondisi yang ada serta kesenjangan yang terjadi.

Quality Assurance
Suatu teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan telah berlangsung sebagaimana mestinya. Dengan teknik ini akan dapat dideteksi adanya penyimpangan yang terjadi pada proses. Teknik menekankan pada monitoring yang berkelanjutan, dan melembaga, menjadi subsistem sekolah. Teknik ini akan menghasilkan informasi umpan balik dan jaminan bagi orang tua bahwa sekolah senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didik.

Quality Control
Suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas output yang tidak sesuai dengan standar. Teknik ini memerlukan indikator kualitas yang jelas dan pasti, sehingga dapat ditentukan penyimpangan kualitas yang terjadi.


BAB IV
PENUTUP

Paparan penerapan 8 standar pendidikan menuju SSN di SMA PKP Jakarta Islamic School ini merupakan upaya mencapai tuntutan dasar Undang Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Dalam upaya mencapai tuntutan dasar tersebut, analisis SWOT terhadap kondisi yang ada di SMA PKP Jakarta Islamic School dilakukan sebagai start point, titik pijak memulai upaya pencapaian. Seluruh civitas akademik dan stakeholder terlibat dan melibatkan diri sesuai dengan peran, fungsi dan tugas pokoknya.
Tahapan pencapaian harus dirumuskan dan disosialisasikan guna menyamakan persepsi dan langkah penerapan 8 standar pendidikan. Upaya ini sangat penting agar semua pihak memahami dan berupaya maksimal dalam mencapai standar SSN.
Evaluasi program dan implementasi program juga merupakan hal penting lainnya yang mesti terus dilakukan. Dengan langkah ini, sisi-sisi kelemahan rumusan program dan implementasinya akan bisa segera diperbaiki. Dan, sisi kekuatannya akan bisa mendorong dan menambah energi pencapaian program.
Harus diakui bahwa paparan penerapan 8 standar pendidikan menuju SSN ini merupakan upaya awal yang masih perlu perbaikan. Masukan dan saran konstruktif sangat diharapkan.
Semoga paparan penerpana 8 standar pendidikan menuju SSN ini bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2009. Perangkat Rintisan SKM/SSN.
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 2000. Panduan Manajemen Sekolah.
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi, Provinsi DKI Jakarta. 2008. Pedoman Pelaksanaan Percepatan Peningkatan Mutu SMA Provinsi DKI Jakarta 2008.
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Soedijarto, 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar